Selasa, 07 Juni 2011

BIOGAS DARI KULIT SINGKON

A.      Pengantar
Wonogiri merupakan kabupaten yang mendapat julukan sebagai kota gaplek. Karena sebagian besar hasil pertaniannya adalah singkong. Singkong yang ditanam oleh petani di Kabupaten Wonogiri pada umumnya dijadikan gaplek (singkong yang dikeringkan) terlebih dahulu kemudian sebagian besar dijual dan yang lain dikonsumsi untuk pengganti makanan pokok beras atau dijadikan tiwul.
            Menurut Catatan Wonogiri Dalam Angka, dalam setiap tahunnya Wonogiri rata-rata menghasilkan 178,92 kw/ha singkong. Dengan luas panen 70.529 ha dan produksi singkong 12.619.096 kw.
            Dari data-data tersebut terlihat bahwa selama ini yang dimanfaatkan hanyalah singkongnya saja. Sedangkan dari situ masih menyisakan kulit singkong yang menumpuk dan kurang bisa dimanfaatkan karena yang digunakan sebagai pakan ternak jumlahnya hanya sedikit sebab jika terlalu banyak bisa menyebabkan keracunan. Karena di dalam singkong mengandung racun sianida.
            Oleh karena itu, kami dari team KIR SMAN 1 Girimarto mencoba memanfaatkan limbah kulit singkong  untuk pembuatan biogas sebagai bahan bakar alternative dalam rumah tangga, selain mengurangi sampah juga sebagai salah satu solusi dimasa sekarang, dimana BMM langka dan harganya naik. Dengan begitu diharapkan dapat membantu masyarakat Wonogiri pada khususnya untuk mengatasi naiknya harga minyak maupun gas untuk keperluan rumah tangga.
B. Cara Pembuatan
(i) Alat dan Bahan
1. Alat pemroses Biogas terdiri dari drum besar sebagai digester (penampung bahan), drum penampung gas dan drum penyekat;
2. Kompor dan selang gas;
3. Kulit singkong yang sudah dicacah 20 kg;
4. Starter berupa lumpur aktif dan kotoran sapi 12 kg.
(ii) Cara Pembuatan
1. Mencampurkan kulit singkong, air dan starter lumpur aktif organik. Mengaduk semua bahan tersebut sampai tercampur rata.
2. Mengaduk bahan sampai tidak terlalu kental atau terlalu encer. Kemudian membersihkan dari benda-benda padatan lain yang ada di dalamnya.
3. Memasukkan bahan isian ke dalam tangki pencerna.
4. Memasukkan air ke dalam tangki penyekat sampai setinggi 85 cm. Air ini digunakan sebagai parameter banyaknya gas yang terdapat dalam tangki pengumpul.
5. Memasukkan tangki pengumpul ke dalam tangki penyekat.
6. Menghubungkan selang gas pada rangkaian alat pemroses yaitu tangki pencerna ke tangki pengumpul dan tangki pengumpul ke kompor gas
Ditunggu sampai gas muncul dengan indicator jika tangki pengumpul naik berarti gas sudah keluar. Dan diuji cobakan dengan pembakaran



C. Hasil
Dalam pembuatan biogas dari kulit singkong, gas yang diperoleh tidak secepat biogas dari limbah kotoran hewan. Sebab dalam kulit singkong masih mengandung zat kayu (lignin) yang sulit dicerna oleh bakteri methan yaitu bakteri anaerob yang mencerna limbah menjadi gas methane dalam ruang kedap udara. Sehingga proses pencernaan limbah kulit singkong menjadi gas methane yang dimanfaatkan sebagai biogas diperoleh dalam waktu yang lama. Dari percobaan kami diperlukan waktu 3 bulan untuk menghasilkan biogas sampai bias digunakan untuk memasak.
Hal ini dikarenakan ada beberapa hal yang mempengaruhi selain hal di atas. Karena ada beberapa factor yang mempengaruhi produksi biogas antara lain kondisi anaerob, bahan baku isian, imbangan C/N, temperature, pH dan starter. Dari faktor-faktor itu jika salah satu faktor kurang terpenuhi juga mempengaruhi produksi gas.
Dalam pembuatan biogas ini gas yang muncul pertama kali belum bisa digunakan karena gas yang keluar didominasi oleh gas CO2. Sehingga gas ini harus dikeluarkan, kemudian ditunggu sampai gas yang keluar dapat dibakar(dimanfaatkan).
Setelah berhasil didapatkan biogas dari limbah kulit singkong, jika dilihat secara fisik gasnya tidak berbau dan tidak berwarna. Namun ketika dibakar gasnya berwarna biru jernih(tidak kekuningan) sehingga menimbulkan panas yang lebih dibandingkan pembakaran dengan minyak tanah atau kayu bakar.
Dilihat dari alat dan bahan pembuatannya, pembuatan biogas dari kulit singkong ini tidaklah mahal ataupun sulit. Sebab alat yang digunakan untuk memproses biogas dapat diperoleh dengan memanfaatkan drum bekas dan biaya perancangannya juga tidak mahal. Sebab alat ini tidak sekali pakai digunakan artinya hanya diperlukan modal pada saat awal pembuatan untuk seterusnya hanya mengisi ulang bahan baku yang mudah kita dapatkan.
Berikut skema pembuatan bioga dari kulit singkong








Keterangan:
A.      Bahan baku: kulit singkong & starter
B.      Drum digester(pemroses biogas)
C.      Drum pengumpul gas
D.      Kompor
E.       Drum penyekat (indicator munculnya gas)
F.       Selang gas
sumber :Fluorinregarfiqry's blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar